Kisah Kakek Renta, Merajut 300 Topi untuk Para Bayi Prematur
Liputan6.com, Jakarta Semakin bertambahnya usia, tentunya manusia mengalami kemunduran fungsi tubuh, seperti pandangan kabur, pelupa atau pikun. Tak hanya itu, lambat untuk mempelajari suatu hal yang baru juga dialami oleh lansia. Namun hal tersebut sepertinya tidak berlaku untuk seorang pensiunan berusia 86 tahun yang belajarmerajut sendiri agar dapat menghadiahkan topi rajut buatan tangan untuk para bayi prematur.
"Selama saya hidup, saya tidak pernah merajut," kata Moseley. "Perusahaan mengatakan itu adalah sebuah rencana yang bagus untuk membantu para lansia untuk keluar dari masalah," lanjutnya.Tapi, yang menjadi masalah adalah ia tidak tahu bagaimana caranya merajut.
Saat itulah ia mengulurkan tangan pada putrinya yang membelikannya sebuah perlengkapan merajut yang disertai dengan buku petunjuk penggunaannya.
Benar saja, Moseley yang seorang mantan insinyur, berlatih dengan cepat, dan mulai membuat sebuah topi rajut untuk bayi prematur.
Pada awalnya, butuh waktu hampir tiga jam untuk membuat satu topi rajut kecil, tidak termasuk waktu yang dibutuhkannya untuk memulai setelah menjatuhkan jahitan. Sekarang, ia sekarang dapat menyelesaikan setiap topi rajut kecil dalam waktu satu jam setengah.
"Saya bisa menonton TV sambil merajut secara bersamaan," katanya.
"Semua orang punya benang! Wanita-wanita harus piawai merajut benang," ungkapnya dengan nada gembira.
Seiring berjalannya waktu, para penghuni lain pun mulai tertarik untuk membuat topi rajut untuk bayi yang terlahir prematur. Target awal Moseley adalah menghasilkan 150 buah topi, namun hampir seluruh penghuni mulai mengisi sofanya dengan topi, dan kemudian banyak topi mulai berdatangan dari berbagai tempat.
Artikel di kutip dari:
http://citizen6.liputan6.com/read/2659567/kisah-kakek-renta-merajut-300-topi-untuk-para-bayi-prematur
Ingin memiliki ataupun mengkoleksi topi seperti di atas?
Meluncur ke store kita ya guys
Klik:
0 komentar: